Saturday 9 February 2013

Alun-Alun Sidoarjo















Alun-alun Sidoarjo menjadi salah satu symbol kota yang berlogokan Udang dan Bandeng. Alun-alun Sidoarjo berada tepat di jantung kota, di kelilingi oleh kantor-kantor pemerintahan daerah. Alun-alun Sidoarjo ini menjadi saksi sejarah atas kebangkitan kota Sidoarjo. Dengan mengadopsi Penataan Kota Lama, Alun-alun Sidoarjo menjadikan sebagian besar aktifitas pemerintahan dapat bersentuhan langsung dengan masyarakatnya.

Alun-alun sidoarjo beralamat di Jalan Sultan Agung, 61219 dengan koordinat 7°26'45"S   112°43'4"E. Alun-alun Sidoarjo pada waktu itu adalah Pasar Lama. Ciri khas yang ada di kota Sidoarjo ( alun-alun ) adalah bendi atau dokar wisata. Bendi atau dokar Merupakan salah satu alat tranportasi yang penting pada jaman dahulu, seiring kemajuan jaman maka bendi atau dokar sudah sangat langka sehingga bagi generasi sekarang ini bendi merupakan sesuatu yang menarik dan diminati khusunya bagi anak-anak. .

Di alun-alun Sidarjo sering diadakan Upacara Nyadran yang Dilaksanakan setiap tahun pada bulan Ruwah pada kalender Islam, tepatnya satu minggu sebelum bulan Romadhon. Upacara Nyadran ini merupakan hari bahagia bagi nelayan pencari kupang, yang tinggal di Desa Balong Dowo, kecamatan Candi. Pada upacara Nyadran semua masyaakat berbondong-bondong berperahu menuju ke laut tempat nelayan mencari kupang.
Tidak ada salahnya jika kita menyempatkan diri untuk jalan-jalan di alun-alun Sidaorjo saat kita jenuh dengan kondisi lingkungan sekitar kita apalagi pada akhir pekan, Pasalnya tempat yang sudah beberapa kali direnovasi taman tamannya ini, memang sengaja dirancang sebagai wisata lokal bagi warga Sidoarjo. Selain itu, banyaknya para pedagang kaki lima yang menawarkan bermacam macam barang dagangannya, bisa menjadi pilihan kita untuk berbelanja dengan harga terjangkau.


Alun - alun Sidoarjo tidak lepas dari pengkaburan identitas dan ruang bersama tersebut. Padahal didalam Alun-alun sendiri terdapat berbagai makna, fungsi, dan budaya yang sudah ada pada zaman praklonolial. Tetapi syarat makna, fungsi dan budaya itu semakin pudar seiringnya waktu serta tidak ada kepedulian pada ruang bersama di alun alun sidoarjo. Hal ini dominannya dengan aktifitas pedagang kaki lima di kawasan seluruh wilayah alun alun sidoarjo sehingga memberi kesan semrawut.

0 comments:

Post a Comment